saya keluar

Saya meyakini, ada batas - batas privasi yang melingkar di setiap orang. Batas - batas itu tidak terlihat, tapi sangat perlu dihormati. Kamu tidak perlu menunduk, mengucap salam, atau mengangkat lengan ke arah kepala dan membentuk sirip di depan dahi.

itu tidak perlu. 

Menghormati adalah dengan tidak memaksa masuk. Menghormati adalah dengan tidak mencuri dengar. Menghormati adalah dengan tidak beropini aktif, yaitu komentar lalu menyuruh ini dan itu. Marah jika tidak mau.

Menhormati adalah dengan diam.

ya. cukup diam dan pura - pura tidak tahu. Sampai tuan rumah membuka gembok pagar, memutar kenop pintu, dan mempersilahkan dirimu masuk, diam adalah hal terbijak yang akan menghadirkan respek dari pemilik rumah.

Karena meyakini hal - hal prinsipil seperti batas privasi, tentu saya akan berusaha menjadi tamu dan tuan rumah yang baik. Berperan menjadi keduanya, tidak susah kok. kamu hanya perlu diam dan berfikir. beri jeda. lalu tanyakan pada dirimu sendiri, inikah saatnya?

Sebagai tamu, tentu saya akan berlaku sesopan mungkin. Tidak meneguk minum sebelum dipersilahkan. Dan juga tidak mengambil makanan yang jaraknya jauh dari tangan.

Sebagai tamu, saya tidak akan memberikan nasihat sebelum ditanya. Apalagi mencuri dengar sesuatu yang bukan hak telinga saya. Sebagai tamu, ketika seseorang bercerita, mengeluarkan keluh kesahnya. Saya tetap akan diam, sebelum ia bertanya apa yang sebaiknya ia lakukan.

Lain halnya sebagai tuan rumah. Menjadinya, saya harus siap berlaku pengamat. Mengidentifikasi tamu seperti apa, dan harus diperlakukan seperti apa. Bukannya tidak sopan dan sengaja berlaku kasar. Tetapi sesuatu yang seharusnya berada di dalam, bukankah sebaiknya tidak dipertontonkan keluar?

Pernah suatu waktu, saya berada di keadaan sedang menerima seorang tamu. Tamu itu sangat sopan, maka saya mengajaknya masuk ke dalam. Tetapi, belum sampai saya menghidangkan kue rumahan, tamu itu dengan sengaja menyampaikan "kayaknya kue yang dihidangkan sebaiknya yang manis saja, jangan yang gurih. kalo bisa, nampan yang dipakai juga yang bulat saja jangan yang oval..." dan berbagai macam nasihat lainnya.

karena jengah, apa yang saya lakukan?

saya keluar.
mengunci pintu.
lalu membiarkan ia menikmati kue di dalam sendirian.

Comments

Popular posts from this blog

tahap seleksi indonesia power 2016

dear mamah puan, jangan mau jadi ndeso

Jangan takut repot di jalan