entah berapa kali saya melewati jalan ini, ratusan? ribuan? mungkin sudah tidak terhitung jumlahnya. dari zaman orok, ingusan, culunnya SD, cupunya SMP, nakalnya SMA, hingga sekarang menjadi anak kuliahan yang nggak produktif, tak satupun masa yang tak melewatinya. jalan ini bagaikan garis kehidupan yang terus berputar. namun apadaya, waktu membuat saya tidaklah sadar. bahkan jalan ini bagaikan urat nadi, berapakalipun darah mengalir di dalamnya saya tak pernah peduli. tetapi kali ini saya ingin menceritakannya, kisah sebuah jalan yang terlupa. jalan ini sama seperti jalan pada umumya di Ibukota, tidak bisa disebut bagus, namun juga tidak pantas disebut buruk. ketika saya bosan dengan kesendirian dan memutuskan untuk mencari keramaian maka inilah garis awalnya. bagi saya, jalan adalah penghubung multifungsi, dari satu daerah ke daerah yang lain, dari satu tempat ke tempat lain, dari semarang ke jogja, melarat ke sukses, pembeli ke penjual, sepi ke ramai, dia ke mereka. Namun ter...