balada hp rusak yang ke 3


Sebelum saya memulai, bijaknya saya menjelaskan terlebih dahulu, bahwasanya tulisan ini bukanlah tulisan lanjutan dari tulisan - tulisan saya yang sebelumnya. Oleh karena itu, serajin apapun kalian ngoprek - ngoprek tulisan saya yang lalu hanya untuk mencari mula dari tulisan ini, ya ndak bakal ketemu. Tujuan dari penyematan angka 3 dari judul tulisan ini semata - mata hanya untuk kebutuhan isi di dalamnya saja. 

Cerita ini berawal kurang lebih seminggu yang lalu, ketika saya tiba - tiba merasa janggal melihat layar hp yang serba buram. Awalnya saya mencoba untuk berfikir positif, "ah, palingan ini karena efek baru bangun tidur, makanya kayak burem - burem gitu"

segera saya bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air, bukan untuk wudhu, tetapi hanya untuk membasuh muka dan membersihkan kotoran - kotoran mata yang melekat di sudut ruangnya. Astaghfirullah, pikiran saya saat itu malah terfokus ke duniawi yang maya alias henpon, bukannya menyegerakan diri untuk sholat mengingat adzan subuh telah berkumandang 5 menit sebelumnya. maafkan hambamu yang lalai ini ya Allah.

Next, Sekembalinya dari kamar mandi, segera saya menatap layar hp sekali lagi untuk memastikan apa yang saya takutkan sebelumnya. Dan ternyata, ketakutan itu menjadi sebuah kenyataan, naas memang, saya harus menanggung hal yang sama 3 kali berturut - turut dalam tempo yang singkat, hp rusak, tidak ada setahun, hiks.

Mungkin saya memang tidak begitu telaten dalam menjaga dan merawat sebuah barang, tetapi dalam kasus saya yang sekarang ini, hal itu bukanlah sebuah alasan yang utama. Pada dasarnya ketiga hp yang saya beli adalah hp bekas, jadi perihal kualitasnya memang nggak terjamin seratus persen oke dari sononya. Makanya setelah kejadian yang ketiga ini, saya fix merasa belum begitu berilmu dalam memilih dan membeli barang bekas.

Untuk HP yang pertama LG L70, kerusakan terjadi bebarengan dengan euforia game pokemon go (waktu itu belum resmi di Indonesia). Dan sebagai manusia yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi karena dicecer terus oleh kehebohan berita itu, maka saya tanpa pikir panjang juga ikut mengaplikasikan pokemon go di hp android saya.

Awalnya semua berjalan lancar, dan saya begitu menikmati gameplay yang disajikan, yaitu berperan sebagai pemburu pokemon antara dunia virtual dan dunia nyata. Tetapi seterampil apapun saya memainkan game tersebut, media tempat saya memainkannya memang menjadi poin yang paling utama. Dan saat itu, bertepatan dengan 7 hari saya memainkan game tersebut, HP mati.

Kejadian untuk HP yang kedua lebih parah lagi. yang kedua ini masih android tetapi memiliki spek yang lebih gahar tentunya dari yang pertama. Bahkan LG G3 ini masih didewakan dalam dunia android untuk masalah kapasitas RAM. Saya waktu itu mendapatkannya secara mulus kurang dari dua juta dari tangan seorang dermawan di bilangan manggarai. tentu saja secara bekas. Padahal pada waktu itu pasaran bekas untuk HP ini berkisar dua setengahan.

Oke, saya bertekad tidak akan pernah ganti gadget lagi sampai yang satu ini menemui ajalnya nanti, karena apa? karena ini gadget pertama yang saya beli dengan hasil kerja sendiri. hehe.

Tapi nasib berkata lain, dan terpaksa saya harus mempensiunkan yang kedua dengan sangat dini. 5 bulan saja!. ketika itu, awal tahun, saya menyempatkan diri untuk pulang ke Semarang untuk merayakan hari ulang tahun ibu. Sebagai anak yang berusaha membahagiakan orangtua, Saya pengen juga kok jajanin ibu dengan uang sendiri di hari spesialnya, dan malam itu pilihan tertuju pada warung bakso andalan kami berdua.

Ngobrol, ngobrol, ngobrol, makan, makan, makan, cekrek, saya memfoto ibu saya sebagai kenang - kenangan. Memang dasarnya insting seorang perempuan, maka tidak lengkap jika Beliau tidak segera melihat hasil foto setelahnya. Saya oper HP ke ibu yang posisinya berhadap - hadapan dengan saya, ibu bersiap menerima dengan tangan kanannya,.. lalu.. plung! HP masuk ke kuah bakso. Ibu panik, saya lebih panik, seketika itu prosesor rusak, dan mahar untuk memperbaikinya lebih mahal dari harga pembeliannya dulu. naas.

Sepeninggal yang kedua. Karena posisi saya kala itu sedang di Semarang, dan karena takut tidak mendapatkan info penting dari kantor, saya terpaksa harus mencari yang ketiga, segera. Takut salah pilih lagi, maka saya mengalihkan pilihan saya dari dari Android menjadi ios. Sepengetahuanku ketika itu, ios terkenal dengan kegaharannya, baik dalam sistem maupun dalam fisik.

Tak muluk - muluk, berhubung isi dompet terbatas maka cukup iphone 5 saja, yang penting sudah 4G saya sudah bersyukur. Dan saat itulah dimulai hari - hari saya diisi dengan yang ketiga.

Ternyata apa yang dibicarakan orang - orang itu memang benar. Sistem ios ini bebas lagging, segalanya jadi terasa lebih cepat, dan tentu lebih ringan. Hanya saja untuk ketangguhan fisiknya saya tidak berani mencobanya. Tetapi, sebaik apapun saya menjaga yang ketiga, cobaan datang kembali. Kali ini secara tiba - tiba layar bergaris kemudian pecah grafis separuh di bagian bawah.


Terpukul dengan segala macam jual beli barang bekas, kali ini saya berharap harga perbaikannya bisa bersahabat. Setelah browsing sana - sini, akhirnya menemukan seseorang yang banyak direkomendasikan. Cussss segera deh saya hubungi kontaknya.

Namanya Om Bob, orang - orang di forum memanggilnya demikian. Saya pun tidak tahu gender asli pemilik nama tersebut, dan saya merasa tidak berkepentingan untuk mengetahuinya saat itu, selama ia bisa memperbaiki, maka saya tidak masalah.

Beberapa saat saya menunggu balasan dari om bob, dan akhirnya ia membalas. Om Bob dalam balasannya hanya menanyakan seri iphone dan keberadaan saya waktu itu berada dimana. Setelah menjawab dengan singkat, ditambah dengan kondisi iphone tersebut, om bob pun langsung membalas.

"ganti LCD sekian rupiah, ORI. pengerjaan 15 menit, COD di kebon jeruk Jakarta barat"

Saya terperangah. Bagi saya yang tunagadget ini, balasan sederhana tapi tepat sasaran itu membuat saya benar - benar takjub. Karena merasa belum siap segala halnya, termasuk menghitung sisa uang di rekening, maka saya menawarkan untuk bertemu keesokan harinya saja.

Batin saya, "keren juga nih, yang namanya om Bob ini", batin saya yang lebih dalam lagi "alamaaaaaak, baru gajian udah harus dikuras lagi!!!"

dan untungnya segalanya berjalan lancar, iphone normal kembali dan servis sesuai harapan. Semoga setelah ini tidak ada yang keempat dan seterusnya karena kelalaian saya, aamiin.

nb : tulisan ini tidak bermaksud mendiskreditkan jenis merk HP tertentu ataupun sistem operasi tertentu. terdapat faktor - faktor tertentu di dalamnya yang kebetulan bersinggungan dengan pengalaman penulis. dan apabila ada tulisan yang salah, maka penulis meminta maaf yang sebesar - besarnya.





Comments

  1. emang si HP itu kalo udah sakit bisa bikin uring-uringan setengah mati.
    Aku jug apunya HP rusak tuh nganggur di laci,
    mau di service malas, nunggu ada rejeki aja biar beli yang baru :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga rejeki dan jodohnya lancar ya bro hehehe

      Delete

Post a Comment

komentar yang baik, maka kebaikan akan kembali padamu :)

Popular posts from this blog

tahap seleksi indonesia power 2016

dear mamah puan, jangan mau jadi ndeso

Jangan takut repot di jalan