Posts

Showing posts from January, 2018

mengulik gaspar, cerita detektif yang tidak biasa

Image
kineruku.com Kita boleh saja mengenal Sherlock Holmes, detektif songong berkelakuan aneh tetapi cerdasnya luar biasa itu. Kita boleh juga memuji kejeniusan Paman Poirot yang konon otaknya berwarna abu - abu. Apalagi si bapak tua Comorron Strike yang selalu penuh kehati - hatian dalam memecahkan sebuah kasus, terbukti ia perlu menghabiskan buku novel setebal papan catur untuk menyelesaikan ceritanya. Tetapi jangan pernah melupakan seorang Gaspar, seorang detektif swasta yang iseng, walau sedetikpun, jangan lupakan, karena kalian hanya punya waktu 24 jam saja bersama Gaspar. ... novel yang berjudul 24 Jam Bersama Gaspar ini, adalah salah satu karya yang mencuri perthatianku di awal - awal perilisan. Jika mengingat kampanye peluncurannya yang sangat masif oleh mojok selaku penerbitnya, pasti, novel ini bukanlah termasuk dalam jajaran novel yang sembarangan. mengingat mojok jarang - jarang mau mengkampanyekan salah satu produknya saja secara besar - besaran seperti itu. Dan je

5 Mie instan non premium terenak yang pernah aku makan

Image
Salah satu makanan yang bisa dikatakan merakyat. Bukan hanya karena rasanya yang enak, tapi lebih daripada itu, harganya juga murah meriah. Mie instan, seakan menjadi primadona bagi kalangan yang berkantung cekak, tapi tetap menginginkan sebuah kenikmatan. Tapi itu dulu, lain halnya dengan jaman sekarang. Dewasa ini, pasar mie instan tengah berada di masa keemasan. Produk - produk impor mulai dijual secara luas di tengah - tengah masyarakat. Korea, China, Jepang, dan Thailand menjadi pesaing bagi produk - produk lokal. Mereka bagaikan anti hama, yang seakan mencabut cita dan rasa produk dalam negeri yang sudah mengakar sejak lama. Padahal harga yang ditawarkan, jauh diatas batas wajar yang menurut kita sejauh ini normal, duaribuan. Tapi tahukah kalian? bahwa hal - hal tetek bengek menyoal eksodus besar - besaran itu sebenarnya adalah sebuah tantangan paling sukar bagi produk luar tersebut. karena apa? karena rasa nggak bisa bohong hehehe. Ternyata, tanpa kita sadari, masih ban

kembali ke jalan buku

Image
devianart.net Setelah berkecimpung di dunia antah berantah, akhirnya aku bersedia kembali lagi ke jalan buku. Jalan terang yang ditapaki oleh orang - orang yang sampai sekarang pemikirannya juga bersifat menerangi. Nggak usah jauh - jauh merujuk ke Pak Karno, Bung Hatta, Prof Habibie, GusDur, atau tokoh - tokoh nasionalis lainnya yang kutu buku. Apalagi harus repot - repot melihat tokoh jauh seperti Monsieur Napoleon, Sir Isaac Newton, Al-Kindi, Einstein, Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, Bill gates, Harun Ar-rasyid, Juga sang Adolf Hitler sekalipun. Lhawong mbak sepupuku saja, yang bukan siapa - siapa, bisa kok lebih dulu menginspirasi diriku ini, secara dia juga berada di jajaran yang sama sebagai seorang kutu buku. Berbicara mengenai buku, di kehidupanku sendiri, mereka memiliki peranan yang cukup besar. Dan memang, pepatah bahwa buku adalah jendela dunia itu adalah benar adanya. Lebih dari itu, buku adalah jendela jagat raya, dan mencakup dimensi yang kedalamannya tidak akan pernah