tidak dilahirkan untuk mencontek
tulisan ini sama sekali tidak bertujuan untuk menjudge salah, orang - orang yang ketika ujian hanya ngandelin jurus contek - mencontek. karena akupun pernah, dan terbilang menjadi sering melakukannya ketika masuk bangku kuliah. toh nggak perlu disalah salahin, yang namanya mencontek pasti tergolong perbuatan yang salah.
tulisan ini cuma pengen nyeritain bahwa ternyata ada orang yang memang tidak ditakdirkan untuk mencontek. ya, orang itu adalah aku.
tulisan ini cuma pengen nyeritain bahwa ternyata ada orang yang memang tidak ditakdirkan untuk mencontek. ya, orang itu adalah aku.
...
siapa sih pelajar Indonesia jaman sekarang yang tidak pernah melakukan aksi sharing jawaban. kalo ada aku pengen kenal tuh orang, kalo cewe aku bakal jadiin istri, kalo cowo aku bakal jadiin suami sahabat. aku perkirakan hampir 90% warga negara terdidik di Indonesia pernah melakukannya, minimal aksi kecil - kecilan lah.
aku sendiri mengenal dunia contek mencontek sejak SMP. waktu itu aku hanya mengamati dan menyaksikan kejahatan tingkat pelajar itu dengan seksama, belum mempraktikannya. alasannya cukup simpel, belum butuh. gini - gini aku pernah jadi salah satu ninja siswa terbaik pas SMP dulu loh.
bertambahnya usia, memaksa diri untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu SMA. di tingkat yang notabene persaingan semakin ketat itu, kembali aku mengenal dunia contek mencontek. awalnya sih masih nggak butuh, tetapi setelah aku menerjunkan diri ke dunia organisasi, dengan perlahan tapi pasti, aktivitas mencontek aku lakuin.
awalnya takut, seluruh tubuh berkeringat dan kaki gemeteran, terlihat satu kata aja dari jawaban teman, rasanya dada terbakar. seolah - olah diri ini hanya berjarak satu sentimeter dari lubang neraka. aku ingat sekali saat aksi pertamaku, UTS kelas X, aku berhasil mencontek satu jawaban teman.
satu kali
dua kali
tiga kali
aku mulai kecanduan. bahkan perasaan ketika mencontek yang kesekian kali itu sama sekali berbeda dengan yang pertama kali. sekarang aku lebih enjoy. mulai mempraktikan jurus jurus yang berbeda ketika aksi di lapangan. bagiku saat itu, kelas adalah medan perang. dan barangsiapa yang berhasil dan bisa melakukan jurus tebaik, ialah yang menang.
sialnya, aku termasuk golongan orang - orang pecundang. berbagai macam trik yang aku lakukan terbilang gagal. hasil ujianku jatuh di angka normal, sedangkan teman - temanku yang lain malahan melambung tinggi. sial, contekanku gagal, pikirku.
berkali - kali aku coba lagi, masih juga gagal. fyi aja, nilai normal di sekolah favorit macam sekolahku itu merupakan salah satu kegagalan. persaingan nilainya gila - gilaan banget. karena nilai normal yang berturut - turut itulah akhirnya aku diganjar rangking 34 diantara 34 siswa di kelas.
"terkadang sistem rangking dalam pendidikan bisa menjadi pil terpahit di kehidupan, jika saja kamu pernah merasakan rangking terbelakang"
syukur Alhamdulillah, walaupun aku selalu berada di garda paling belakang. nasib baik tidak sepenuhnya hilang. aku berhasil lulus dengan nilai yang cukup memuaskan (bagi orang - orang terbelakang).
ujian berikutnya adalah seleksi masuk perguruan tinggi. praktik contek mencontek aku terapkan kembali. hal ini tidak lain dikarenakan rasa minder yang luar biasa ditengah ribuan orang dengan minat yang sama. aku takut tidak lolos seleksi.
untung tidak bisa disambut, aku gagal untuk kesekian kalinya.
ditengah putusnya harapan, ada doa seorang ibu yang senantiasa selalu tersambung. tiada putus terpanjatkan ke langit. hasilnya? aku lolos masuk sebagai mahasiswa program diploma teknik kimia di salah satu perguruan tinggi negeri. ajaibnya, kelolosan itu tidak ternodai oleh aksi contek mencontek sama sekali. 100% murni kerjaanku sendiri.
...
di dunia perkuliahan persaingan semakin keras. disini tidak hanya berlaku hukum yang bisa yang mendapatkan hasil baik, tetapi lebih ke yang bisa, beruntung dan deket sama dosen lah yang berjaya. terdengar seperti KKN? iya, seperti itulah dunia perkuliahan yang aku kenal.
contek mencontek masih aku jalankan, intensitasnya pun semakin tinggi. aku semakin malas untuk belajar dan lebih suka mengandalkan jurus meniru ini. aku tidak sendiri, teman temanku juga melakukannya, demi masa depan, demi secoret huruf A di transkrip nilai. dan seperti biasa, aku gagal memenuhi target sedangkan teman temanku ber euphoria dengan pencapaiannya masing masing.
pernah dikatakan, ada orang - orang yang tidak diciptakan untuk 'ini'lah, tidak dilahirkan untuk berhasil di 'itu'lah, dan tidak ditakdirkan untuk bisa melakukan 'anu'. mungkin perkataan itu benar, karena terlihat bahwa aku tidak dilahirkan untuk sukses dalam dunia contek mencontek.
sedikit demi sedikit aku mulai belajar kembali, walaupun itu sulitnya sungguh luar biasa, walaupun juga sudah terlambat untuk menjemput asa. tetapi inilah yang terbaik.
di semester 7, semester penghisaban ini. Alhamdulillah apa apa yang aku kerjakan insyaAllah akan berhasil. dan kalaupun itu gagal, paling tidak itu bukanlah gagal karena suatu yang membuat dadaku terasa terbakar, lagi.
contek mencontek masih aku jalankan, intensitasnya pun semakin tinggi. aku semakin malas untuk belajar dan lebih suka mengandalkan jurus meniru ini. aku tidak sendiri, teman temanku juga melakukannya, demi masa depan, demi secoret huruf A di transkrip nilai. dan seperti biasa, aku gagal memenuhi target sedangkan teman temanku ber euphoria dengan pencapaiannya masing masing.
pernah dikatakan, ada orang - orang yang tidak diciptakan untuk 'ini'lah, tidak dilahirkan untuk berhasil di 'itu'lah, dan tidak ditakdirkan untuk bisa melakukan 'anu'. mungkin perkataan itu benar, karena terlihat bahwa aku tidak dilahirkan untuk sukses dalam dunia contek mencontek.
sedikit demi sedikit aku mulai belajar kembali, walaupun itu sulitnya sungguh luar biasa, walaupun juga sudah terlambat untuk menjemput asa. tetapi inilah yang terbaik.
di semester 7, semester penghisaban ini. Alhamdulillah apa apa yang aku kerjakan insyaAllah akan berhasil. dan kalaupun itu gagal, paling tidak itu bukanlah gagal karena suatu yang membuat dadaku terasa terbakar, lagi.
Kayaknya emang nggak dilahirkan buat nyontek beneran. Soalnya setiap nyontek hasilnya jelek. Tapi baguslah, sekarang jadi tau kalau nyontek hasilnya jelek, dan mulai kembali belajar lagi. Semoga berhasil dengan nggak ketergantungan nyontek.
ReplyDeleteKalau aku sih masih ketergantungan nyontek sampai SMA kemarin. Nggak tau uts ntar nyontek apa enggak :D
aamiin bro, semoga penyakitnya hilang hehehe
Deletetapi terkadang masih suka ngelakuin nih karena kebiasaan ._.
Sip dah. Akhirnya kembali kejalan yang benar.
ReplyDeleteLebih baik dapet nilai jelek karena usaha sendiri. Kalo udah nyontek dapetnya jelek itu nyesek banget. Aku udah pernah gitu.
Yang bahaya kalo kita udah gak percaya lagi sama diri kita. Bahaya.
Semoga sukses.
Alhamdulillah ya Allah
Deletepadahal terkadang masih juga ngelakuin kok heheheu. paling nggak tulisan ini bisa ngaih spirit buat menghindarinya hehehe
Sedikit menyinggung gue nih..
ReplyDeletengeri juga tuh, tiap nyontek dapetnya jelek. Atau mungki9n aja lo nyonteknya sama orang yang salah..
padahal nggak bermaksud menyinggung loh :v
Deletebukan dapet jelek sih, tapi tidak pernah mendapatkan yang sebaik teman teman dapatkan..
Alhamdulillah akhirnya bisa berhenti nyontek.
ReplyDeleteKalo aku gara-gara sekelas nyontek jadinya ikutan deh, tapi ya gak sering-sering. Aku soalnya ngerjain apa yg aku bisa dulu, kalo sudah mentok baru tanya orang lain. Gini-gini aku bisa dua posis jadi server dan client lho.
Mungkin abang nyonteknya ke orang yg salah kali makanya bisa jelek. Yah semoga di ujian mendatang gak mencontek lagi deh.
Alhamdulillah banget hehe, yah masih kadang kadang sih ya. sedikit demi sedikit menghindari hehe.
Deletesama bro, cuman posisi server sama client nya di era yang berbeda, pas smp selalu jadi server, begitu menginjak sma merintis karir jadi client huehehehehe
kalau saya mungkin ditakdirkan sebagai pembanding contekan kali ya
ReplyDeletesaya ini salah satu dari beberapa murid terdepan kalau di kelas. bukan sombong ya
tapi rata-rata kalau ada tugas dan latihan orang peringkat 1 sampai 10 itu masih bertanya ke saya jika mereka ragu. nah pas ujian biasanya saya ini di tanya tapi yg nanya nggak langsung ngisi. mereka nanya yang lain dulu buat nyamain
pembanding contekan? gimana tuh :O
Deletegarda depan nih, istimewaaa
Kalo gue sih kalo ngerti sama pelajarannya, paham sama pelajarannya, gak bakalan nyontek :3, tapi kalo lagi terdesak aja sih, apalagi soal beribet matematika -,
ReplyDeletenah masalahnya antara yang paham sama yang nggak banyakan yang mana nih? :v
DeleteWakakak that's it, the power of kepepet. Apalagi kalau ntar hasilnya yang nyontekin dapet nilai lebih jelek daripada kita yang nyontek, i know that feel bro. :v
Deletethe power of kepepet emang bener sih bro, masalah lagi sih jadinya.
Deleteantara kepepet atau enggaknya banyakan mana nih :v
Sebenarnya menurut gue, ya. Ini pelajaran berharga dari apa yang sebenarnya menjadi salah tapi dibenarkan oleh diri yg egois pengen yg terbaik.
ReplyDeleteEmang sih, kebanyakan hasil nyontek itu buruk, alias gak ada mutunya. Tapi, kalo nyontek sama guru atau dosennya, mungkin lo akan dikeluarkan dari kelas. Hahahaha
Semoga aja budaya ini hilang. Amin...
iya bang pelajaran yang tingkat berharganya tinggi huehehehe
Deletesemoga budaya seperti ini hilang ya bang, sehingga nggak rugi rugi banget lah dapat nilai jelek hasil kerja sendiri :v
Waktu saya sekolah dulu bukan hanya jurus-jurus terbaik nyontek, yang menentukan nilai. Tapi posisi tempat duduk juga menentukan.
ReplyDeletekalau sudah mencontek sekali, dua kali, tiga kali. Lama-lama nanti bisa menjadi habit plus kecanduan. Semoga budaya ini hilang deh. Aamiin.
nah ini posisi menentukan prestasi hahaha :v
Deleteiya nih jadi ketagihan, kebiasaan yang terlalu indah untuk dilupakan huehehehe.
semoga aamiin ya ALlah :)
contek mencontek masih aku jalankan, intensitasnya pun semakin tinggi.
ReplyDeletenah kalau gue malah sebaliknya, semakin kesini gue malah semakin jarang nyontek, kalaupun gue bingung gue biasanya nanya soalnya kalau nyontek tuh ruginya di diri sendiri . asik
itu maksudnya saduran dari post aku ya? ._.
Deletepadahal yang aku maksud nyontek disini termasuk tanya menanya gitu :p
Wakakkaka aku juga, sekarang menyontek itu juga nggak cuman sama temen, menyontek sama mbah Google juga sangat bermanfaat, bahkan mungkin lebih bermanfaat. :D
Deletemenyontek kekinian nih ceritanya huehehehe
DeleteWaktu sekolah dan kuliah dulu, aku juga pernah nyontek. Cuma lebih banyak dicontekin dan dengan entengnya amu ngasih ngasih aja jawabannya. Karena ... buat aku, apapun hasil ujian sekarang, paham atau ga nya seseorang itu sebenarnya, dilihat di masa depannya nanti. *mulai ga jelas ocehan aku kan
ReplyDeletedicontekin berarti dikasih contekan kan? :O
DeleteSaya adl org yg sangat jarang mencontek hahahaha
ReplyDeleteMending jgn nyontek deh karena sama aja tdk prcaya diri
Susah tuh klo cowok ga pede hehe
mungkin alasan mencontek adalah karena nilai formil lebih dihargai daripada nilai kejujuran hehe. semoga saya dihindarkan, dekatkan saja hamba dengan jodoh ya Allah :)
Delete