Jangan takut repot di jalan

sumber
Jalanan bagi saya sudah menjadi sebagian dari hidup. Maksud saya gini, banyak waktu saya yang secara langsung saya habiskan hanya berada di jalanan. Mau ke kampus lewat jalanan, mau ke mall lewat jalanan, dan perlu kalian tahu, mau ke rumah calon mertua (?) juga lewat jalanan lho. Pokoknya kemanapun destinasinya deh. Apalagi kalau jaraknya jauh, sejauh jodoh yang tak kunjung datang (gimana mau ke rumah camer kalau jodohpun belum ada, pfffttt), sopasti mau nggak mau saya harus pakai alat transportasi dong. Entah itu motor, mobil, atau kendaraan umum lainnya.

Setiap hari berada di jalanan dan juga kemacetan yang sama, membuat sebagian kehidupan saya yang suci dan bersih ini tercemar polusi. Kalau dihitung - hitung nih ya, kurang lebih saya menghabiskan sekitar 3 jam di jalanan. Bila diakumulasikan lagi bisa menjadi 90 jam perbulan atau 1080 jam pertahun. dan masih banyak jam lagi kalau dihitung mulai dari awal saya mentas ke jalanan sampai sekarang.

Nah, sebagai seorang warga, yang dengan kasih sayang pemimpinnya diizinkan untuk menetap di suatu kota. Tentu saya harus mempertanggung jawabkan citra saya sebagai warga dengan sebaik - baiknya. Salah satunya adalah dengan menaati peraturan di jalan raya. baik itu batas kecepatan, garis marka, plang penunjuk, juga rambu jalan (bangjo), dll. Dan salah satu peraturan paling malesin adalah bangjo, yang sering bepergian pasti ngerti, udah merahnya lama, panas, di titik itu pulalah polusi paling banyak berakumulasi.

sumber
Udah di bela - belain pake masker lapis dua sekalipun, kalau polusinya pekat pasti adalah dikit - dikit yang masuk ke hidung. Yang ada kitanya malah bengek karena susah napas. Polusi yang terakumulasi itu, selain merusak organ pernafasan kita secara langsung, juga akan merusak lingkungan di sekitar. Serius deh, coba kalau diperhatikan lingkungan di sekitar traffic light pasti cenderung lebih gersang daripada lingkungan jalanan dimana kendaraan lebih aktif untuk berjalan. Lalu ada satu lagi nih, bagi orang yang peritungan seperti saya, polusi di bangjo itu cuma buang - buang bahan bakar aja, yang berarti buang - buang duit.

Lalu gimana solusinya? cara tercepat dan termudah ya matikan aja mesin kendaraan ketika lampu merah menyala. Kalau di Jepang, dulu pernah diceritaun seorang guru, mematikan mesin sudah menjadi kearifan lokal lhoo. Lagian rasa - rasanya pernah lihat tuh di satu persimpangan daerah jogja, anjuran untuk mematikan mesin. (boleh deh dicontoh sama daerah lain hehe). Secara sepintas, proses ini cukup logis karena dengan mematikan mesin, otomatis tidak ada proses pembakaran yang terjadi. Bayangin kalau semua pengguna kendaraan menerapkan, seberapa banyak bahan bakar yang dapat dihemat, dan seberapa banyak polusi yang tidak jadi mencemari lingkungan.

Tetapi setiap hal pasti ada sisi negatifnya dong, tak terkecuali solusi yang satu ini. Banyak hal juga yang harus dipertimbangkan bagi para pengguna jalan. Pengguna yang paling mudah menerapkan tentu saja pengguna sepeda motor. Berbeda halnya dengan pengguna mobil yang harus rela mematikan ac untuk mengirit aki, yang kemudian juga harus membuka jendela (iya kalau bangjo nya aman, kalau ada pembegalan?). untuk mobil kita sisihkan dulu, kita bahas sepeda motor dengan segala kemungkinannnya.

Perlu kita ketahui, ada beberapa sepeda motor yang memerlukan teknik sendiri dalam menghidupkan mesin. Untuk sepeda motor tipe lama, cara menghidupkan banyak menguras tenaga. Beberapa kali kita harus menghempaskan tendangan maut melalui kick starter. Untuk sepeda motor 2 tak, ada tipe - tipe yang harus di 'chuck' dulu untuk hidup. (kalo udah panas sih nggak usah). bahkan nih, katanya seringnya kita menghidupkan dan mematikan kendaraan dalam jarak yang singkat, dapat mempengaruhi performa mesin. Yang ini nggak usah dibahas terlalu dalam deh, saya nggak begitu mudeng.

Dengan melihat kemungkinan - kemungkinan tersebut, sebenarnya masih bisa kok kita menjaga lingkungan tanpa takut repot. Caranya adalah dengan melihat kemungkinan lamanya suatu pemberhentian. Kan ada tuh, petunjuk waktu seberapa lama lampu merah akan menyala (beberapa rambu di kota semarang sih ada). Atau yang sudah biasa dan mengenal baik jalanan tersebut, tentu bisa dong mengira - ngira bakal lama atau nggak berhenti di suatu rambu jalan. Nah selagi ada kesempatan yang cukup lama (kira- kira lebih dari 20 detik) manfaatkan untuk mematikan mesin kendaraan.

Selama hal baik tersebut bertujuan untuk menjaga lingkungan dan kesehatan tubuh, repot - repot sedikit nggak apa - apa kan? Apalagi bagi kamu yang terbiasa berkendara roda dua di jalanan. Yuk lestarikan lingkungan, saya sudah menerapkan, bagaimana dengan kamu? :)

Comments

  1. sipp..walaupun telrihat sederhana tpi ternyata menyumpang dampak yg besar bagi lingkungan...lanjutkan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hal yang mudah - mudah seperti inilah yang memang selayaknya diterapkan kan hehehe. biar nggak pada kerepotan ngelakuinnya. tinggal matiin udah beres

      Delete
  2. jalanan sebagian dr kehidupan kamu? jangan billang kl km jg ikut suting sinetron anak jalanan ya? wkwkwkek

    bdw saran yg keren tuh... untuk sedikit mengurangi polusi dan pencemaran udara... bumi kita udah cukup kepanasan

    ReplyDelete
    Replies
    1. muka pas - pasan gini nggak mungkin diterima jadi personil anak jalanan atuh :p

      sedikit tapi berarti :3

      Delete
  3. pertama kali berkunjung ke sini, salam kenal yah^^

    iya bener bangeeed, saya ini tipe orang yang sering ada di jalan eh maksudnya sering menggunakan jalanan besar kemana-mana, dan kemana-mana pun naik angkot udah gtu pake masker pula hehe, api ya bener kata kamu tadi yang namanya polusi pasti akan tetep nempel, dan kehirup. di jidat sih yang sering huaaaa..

    nah setuju sih sama yang matiin mesin kalo lagi lapu merah, seenggaknya di jadiin kesadaran buat diri masing-masing aja dulu. karna emang bener selain buat ngejaga lingkungan dengan mematikan mesin saat lampu merah juga dapat mengirit bahan bakar. seriusaaaaaan....

    ReplyDelete
    Replies
    1. halooo annisa, sudah ditunggu loh kunjungannya hehe :)

      waduh, korban jerawat juga nih ceritanya haha. polusi = jerawat. eeeh tunggu dulu, kamu kemana - mana naik angkot itu sebagai penumpang atau.... :O

      hal kecil dan sederhana, insyaALlah bisa memberi perubahan yang besar dan luar biasa bukan nis hehe. seriusaaaaaaan..

      sampai jumpa di kunjungan berikutnya nis (y)

      Delete
    2. Iya polusi emang jahat, dia faktor utama jerawat muncul. Selain jerawat banyak bgt hal negatif dari polusi.

      Delete
    3. apalagi kalo ketemu razia polusi di jalan *krik - krik*

      Delete
  4. Sederhana tapi bisa mengubah dunia lebih baik.

    Klo di terapkan di Indonesia pasti sulit deh. Untuk pake helm aja masih banyak yang ngelanggar. Tapi tetep harus semangat untuk bisa mengubah dunia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yoi brooo

      segala hal yang sulit itu menurut saya cuman persepsi saja. semakin banyak yang berfikir itu sulit, maka sulitlah. Yok berfikir sederhana saja mulai sekarang :)

      Delete
  5. Wah anak muda kayak gini nih yg cakep... sadar akan lingkungan dan bisa jd contoh bagi yang lain..

    Semoga bisa menjadi inspirasi bg pengguna kenderaan yg lain
    ^^

    ReplyDelete
  6. halo okky,
    ide yang bagus untuk diterapkan,
    mulai dari matikan kendaraan di lampu merah, lalu gw membayangkan setelah itu, karena sudah dimatikan di lampu merah jadi tertib, tidak ada yang nerobos, tidak ada yang nerobos berarti memberikan pejalan kaki haknya untuk lewat, stidaknya zebra cross ga dipake buat berhenti duh pasti bagus banget klo jalanan di Indonesia kaya gitu. :3

    semoga ini jadi kenyataan ahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo mas bro andi :)

      apalagi zebra cross jangan sampai dibuat foto - foto telanjang dada sama alay - alay instagram yang hanya mengejar hits saja. jangan!

      aamiin mas bro, aamiin :)

      Delete
  7. Makin mantap saja nih bang Okky ide-idenya.
    Saya setuju sebagai warga kecil yang termasuk penikmat jalanan ini. Begitu banyak polusi yang tidak sadar ditemukan pada titik titik lampu merah. Mungkin ide bisa saya terapkan untuk kemudian hari, karena saya sedang tidak berpergian kali ini hehehe.

    Intinya, tulisan ini mengajak kita sebagai penikmat sekaligus pengguna jalanan untuk lebih peduli lagi terhadap pencegahan pencemaran udara. Saya juga mau coba, Bang :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. siaaaap semoga bermanfaat ya ide yang biasa ini hehe.. selamat mencoba :D

      Delete
  8. Hai salam kenal! Aku baru berkunjung ke sini. Wah aku belum.pernah menghitung berapa lama aku menghabiskan waktu di jalan. Kalau polusi, iya jelas! Itu berpengaruh ke kesehatan luar dan dalam. Pakai hand and body supaya terlindungi dari polusi dan sinar uv. Cewek cowok kayanya kudu pake sih. Kalau bisa yg ada SPF nya. Supaya gak kena kanker kulit juga...

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo salam kenal mbak vindy :)

      wah iya nih, saya juga pake handbody merek cit**ra rasa bengkoang yang modelnya produknya cewe cakep lagi ngelus - ngelus ketek :3

      Delete
  9. Kalo gitu gak usah pakai kendaraan prinadi aja gimana, kan rame-rame naik kendaraan umum jadi jumlah kendaraan yang ada berkurang dan polusi yang dihasilkan juga ikut berkurang. Tapi rasanya males kalo naik kendaraan umum, kurang nyaman dan takut gak aman.

    Untuk masker, aku orangnya gak nyaman kalo pake masker sesak gitu. Yah semoga polusinya tidak bertambah buruk ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah itu ide yang paling bagus malahan hehe. tapi kan orang sekarang lebih cenderung memilih sesuatu yang privasi, atau pribadi. tak terkecuali masalah kendaraan. Rasanya gimana tuh bisa memakai kendaraan yang bisa dibawa kemana saja, sendiri, tanpa ada yang menghalangi hehehe.
      saya juga berharap sih semoga Indonesia lebih baik lagi menjadikan transportasi umum lebih nyaman, lebih luas, dan lebih istimewa paling tidak menyamai apa yang sudah negara maju terapkan. Sehingga permasalahan polusi dll bisa lebih mudah teratasi.

      tulisan ini cuma sekedar saran kecil, yang mudah diterapkan, di dinamika kehidupan bertransportasi Indonesia sekarang ini. Semoga membantu :)

      Delete
  10. Walaupun susah tapi patut dicoba oleh masyarakat luas
    Tapi kadang ya begitulah Indonesia. Sebelum lampu ijo aja masih banyak yg nrobos lampu merah. Kesadaran dirinya belum meresap ke tulang sum-sum. Jadinya gitu -,-
    Ya mudah-mudahan aja kedepannya bisa berubah
    Nice post

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas bro ican, nggak susah kok, cuman males aja kalo tiap kali harus dikerjain hehehe

      Delete
  11. Hahaha gue juga sering tuh matiin mesin kalo tahu lampu merahnya lama. Bukan karena polusi sih, tapi irit bensin. :)) *adi anaknya pelit*

    ReplyDelete
  12. Sederhana, ya. Tapi sepertinya ini sangat mengubah dunia. Jangan-jangan lo petugas kamanan dunia ya? :D

    Hidup di jlanan. Hem... yg gue bayangin, lo makan, minum, tidur di jalan, sih. :D

    Ya, semoga banyak yg menjaga lingkungan seperti saran yg lo buat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebenarnya saya emang bertugas sebagai kamen rider pange hehe

      wah saya masih termasuk ke golongan orang - orang yang beruntung. sehingga bisa makan dan beraktivitas duniawi di rumah hehehe
      aamiin pange, Alfatihah

      Delete
    2. Hahaha. Njir!! Kamenrider ya? Kapan reuini sama Musuh? :D

      Alhamdulilah kalo masih di rumah. :D "Alfatihah...'

      Delete
    3. insya Allah setelah gorgom punya dana buat ngelancong ke Indonesia pange hehehehe..

      Delete
  13. sebelumnya salam kenal mas broh dari saya.. blogger ndesa tapi rejeki kota.. hahhaaa..

    Bicara masalah jalan emang kagak ada habisnya.. baru saja saya juga posting masalah jalanan di negeri kita...
    Saya tdk takut repot, seringnya geregetan kalau di jalanan... hahahhaaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal mas darsono, saya tadi dah mampir ke blog mas. ada dua kan ya? atau lebih? jangan banyak - banyak mas. kata Rasulullah maksimal 4 saja hehehe.
      aamiin mas, saya doakan rejeki mas sebesar kota megah nun jauh disana, yang jaraknya bisa dijangkau pake burung garuda cuma 30 menit.

      jangan gregetan mas, dijalananin aja baik baik hehe.

      Delete
  14. Iya juga yah, sebagian hidup gue abis di jalanan. Gue kalo ke sekolah pasti jalan kaki dulu untuk ambil angkot di jalan poros, pulangnya juga gitu. Apalah arti hidup ini bila hanya di habiskan di jalanan~

    ReplyDelete
  15. bener banget sob, hidup gue juga dijalanan mulu, saking seringnya gue udah pernah tidur dijalan alias nyungsep :D emang bnr banget saat di lampu merah udaranya panas banget tapi ngak bakal panas kalo lagi ujan hehehe. kalo gue sih setuju ngak setuju kalo matiin motor di lampu merah, meski motor gue motor bebek tapi harus pakek tendangan maut dulu apa lagi gue trauma soalnya sering mogok tapi bagus juga tuh idenya biar bumi ini tidak semakin panas :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. buset sampe nyungsep segala nih ._.
      yaudah setuju ajadeeeeh plisss, ngelatih kaki juga biar ototnya tebel cem critiano ronaldo ;)

      Delete
  16. kalo di jakarta kemarin, gue emang pernah beberapa kali maatiin kendaraan sih pas lampu merah gitu. tapi ya kampretnya gtu, malah diklaksonin dari belakang di suruh maju. pdahal gue udah berusaha berenti sebelum garis pembatas. jakarta kejam. gue nya mau irit bensin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. dinamikanya memang seperti itu bro. kebanyakan masih pada belum paham dengan alasan apa kok sampe harus mematikan mesin kendaraan. harapannya dengan tulisan ini ya jadi pada ngerti hehehe.
      jakarta kejaaaaam :(

      Delete
  17. ayo2 pakai kendaraan umum untuk mengurangi kemacetan sekaligus mengurangi polusi

    ReplyDelete
  18. hmm, boleh juga sarannya sih.. tapi ini lebih ke mobil kan ya?
    sebagai pengguna motor, gue pernah matiin motor waktu nunggu rel kereta api... several times sih. tapi kadang kampret momen kalau belum juga palang naik udah di klaksonin orang2 di belakang

    ReplyDelete
    Replies
    1. lebih ke motor bro hehe. kalo mobil kan syusyah kalo disuruh mati hidup mati hidup

      Delete

Post a Comment

komentar yang baik, maka kebaikan akan kembali padamu :)

Popular posts from this blog

tahap seleksi indonesia power 2016

dear mamah puan, jangan mau jadi ndeso