nasihat baut kecil

sudah beberapa hari ini motor saya sedikit bermasalah. hal ini sekiranya mungkin tidak akan terjadi kalau sabtu di minggu yang lalu saya tidak memutuskan untuk menservis motor. ya, motor saya malah bermasalah semenjak keluar bengkel. keluhan ini tidak semata-mata keluar sebagai opini sendiri saja, ibu yang notabene terkadang memakai motor untuk aktivitas kerja pun ikut mengeluh tentang rewelnya motor.

jadi ceritanya gini, motor saya ketika dipacu itu akan mengeluarkan suara yang lumayan aneh. seakan akan ada nyawa harley yang merasuk ke motor yang sesungguhnya hanyalah kendaraan roda dua paling mainstream yaitu supra x. kalu ibu bilang suaranya nge bass tapi cempreng. kondisi yang aneh itu bertambah parah seiring dipaksanya menaiki jalanan menanjak setiap hari (saya kuliah berada di daerah dataran tinggi, rumah di dataran rendah). tetapi apadaya, keadaan telah memaksa, saya baru bisa memeriksakan kembali si motor satu minggu kemudian dikarenakan jadwal perkuliahan yang padat.

Alhamdulillah, siksaan seminggu untuk sang motor akan segera berlalu. hari ini saya memutuskan untuk memasukannya ke bengkel lagi. dikarenakan hari sabtu, maka otomatis bengkel penuh pasien. saya harus bersabar menunggu, apalagi fasilitas garansi perbaikan kembali yang saya dapatkan mewajibkan untuk diperlakukan oleh mekanik yang sama. sialnya, mekanik yang kemarin malah mengerjakan dua motor terlebih dahulu, kebayang kan seberapa lama saya harus menunggu? 

kurang lebih tiga jam kemudian, motor saya akhirnya masuk meja operasi. "alhamdulillah nak, kamu akan segera sembuh. semoga penyakitmu tidaklah parah, sehingga tidaklah ikut menjadi parah isi dompet majikanmu ini" ucap saya dalam hati. saya sadar, berteriak pun si motor tidak akan mendengar. 

singkat kemudian -ini beneran singkat loh- dalam waktu 5 menit, mas teknisi dengan gercepnya membawa motor keluar ruang operasi. "mas ini mesinnya nggak kenapa-napa, cuman knalpotnya bocor, mas bawa aja ke las karbit" kata mas teknisi. "loh, beneran nggak kenapa napa mas?" "ngga papa, bawa aja ke las karbit, insyaAllah dengan izin Allah, motor mas normal lagi". nah kalo gin ceritanya, siapa yang nggak percaya sama seorang teknisi yang alim luar biasa itu. 

langsung aja, motor saya geber menuju tukang las karbit. saya nggk peduli dengan matahari yang amatlah terik siang ini. apalagi semarang sedang panas-panasnya. apalagi macetnya minta ampun. apalagi saya nggak pake jaket. dan apalagi saya cuma pake celana lari yang pendek. semua pengorbanan itu saya lakukan demi kesembuhan sang motor. 

di jalan madukoro raya, tepatnya arah semarang indah, berjejer banyak tukang las karbit. menurut rekomendasi mekanik, saya harus menuju ke pak wiyono. beliau terkenal ciamik dengan skill las mengelasnya dibanding tukang las yang lain. dengan bermodalkan pepatah "malu bertanya sesat di jalan" saya akhirnya menemukan tempat pak wiyono bekerja.

pak wiyono ini adalah pria paruh baya. menurut prediksi saya ia sudah memiliki 3 anak. perawakan tubuhnya kurus pendek. tetapi dari aura pembawaannya nampaklah berpengalaman dalam dunia perlasan. singkat cerita saya mengatakan maksud dan tujuan kedatangan saya kepadanya. respon ia berikan hanyalah acungan jempol, sungguh irit bicara bapak ini. pak wiyono segera menuju calon pasiennya, disentuhlah knalpot yang masih panas itu sambil menggumamkan sesuatu. ini serius, ia menyentuhnya tanpa pikir panjang. saya juga heran, apakah hanya dengan menyentuh knalpot, letak kebocorannya bisa ditemukan.

pak wiyono tetap diam berlalu. dengan tenang dia mencari peralatan yang ia butuhkan untuk operasi. menemukan apa yang ia cari, langsung saja ia menuju motor. dengan cekatan ia mulai ngutak ngatik bagian bawah mesin yang berhubungan langsung dengan knalpot. "ini kapan atraksi pengelasannya? mungkin mau dicopot dulu kali ya knalpotnya, biar mudah pas di las?" tanya saya dalam hati.

satu menit berlalu

"mas udah selesai, silakan dicoba" kata pak wiyono. "loh, nggak di las pak?" tanya saya dengan heran. "nggak perlu mas, itu bautnya lepas, jadi suaranya nggak mantep". Gubrak! jadi selama ini permasalahannya cuma satu. baut lepas.

selepas mengalami kejadian ini, ada pelajaran yang saya ambil dari si baut kecil. "bahwa kehidupan adalah mengenai detail. sekecil apapun itu, tetap saja akan berpengaruh terhadap kualitas hidupmu. perhatikan sekitar, jangan lupakan suatu yang sederhana. dan jangan lupa pasang kembali bautnya"