di persimpangan jalan

entah berapa kali saya melewati jalan ini, ratusan? ribuan? mungkin sudah tidak terhitung jumlahnya. dari zaman orok, ingusan, culunnya SD, cupunya SMP, nakalnya SMA, hingga sekarang menjadi anak kuliahan yang nggak produktif, tak satupun masa yang tak melewatinya. jalan ini bagaikan garis kehidupan yang terus berputar. namun apadaya, waktu membuat saya tidaklah sadar. bahkan jalan ini bagaikan urat nadi, berapakalipun darah mengalir di dalamnya saya tak pernah peduli. tetapi kali ini saya ingin menceritakannya, kisah sebuah jalan yang terlupa.

jalan ini sama seperti jalan pada umumya di Ibukota, tidak bisa disebut bagus, namun juga tidak pantas disebut buruk. ketika saya bosan dengan kesendirian dan memutuskan untuk mencari keramaian maka inilah garis awalnya. bagi saya, jalan adalah penghubung multifungsi, dari satu daerah ke daerah yang lain, dari satu tempat ke tempat lain, dari semarang ke jogja, melarat ke sukses, pembeli ke penjual, sepi ke ramai, dia ke mereka. Namun terkadang hal itu tidak menyingkirkan kesan bahwa jalan adalah jarak yang nyata. jarak dari sini ke sana, rumahku ke rumahmu, kota ini ke kota itu, pulau ini ke pulau itu. semua begitu nyata begitu berjarak begitu eksak.

ketika melihat ke legenda peta ataupun atlas, jalan selalu terlihat rapuh, kecil, dan terkadang tidak terlihat. tetapi pada realitasnya jalan awal yang harus saya tempuh ini begitu besar, kasar, dan angkuh di depan mata. barisan motor, mobil, bus, dan truk setia menghiasi permukaannya yang beraspal. saya pun termasuk salah satu pengikut alirannya yang setia, setiap hari, setiap waktu, dan setiap ada kesempatan untuk melaluinya.

*****

Pagi itu cerah, langit terlihat bersih tanpa keruh awan. padahal menurut saya langit tak berawan itu seperti lukisan yang kehilangan teksturnya. Langit itu seakan menggambarkan kehidupan saya akhir akhir ini yang juga datar dan polos. bagaimana tidak? seumur-umur baru kali ini saya merasakan dan berfikiran kalau hidup kok ya gini-gini tok, aktivitas harian kok ya itu-itu tok. nggak oke banget. memang selayaknya manusia umum -yang malah selalu ingin dikhususkan- rasa puas selalu sulit untuk dicapai. kalau digambarkan rasa puas yang saya maksud seperti nyantol satu jengkal di depan kepala. keliatan sih iya, namun ketika berjalan rasa puas itu juga ngikut jalan, nggak ada habis habisnya.

langitnya adem, saya memutuskan untuk berjalan jalan keluar. berkeliling kota semarang menjadi pilihan, mumpung ada waktu lega pikir saya.

Semarang, selain dikenal sebagai kota pelabuhan, menurut saya kota ini juga pantas disebut sebagai kota peralihan, saya katakan seperti itu karena kebanyakan pengunjung kota semarang hanya transit lewat saja, misal mau ke solo, ke surabaya, jakarta, cirebon, jogja, bandung dll sering kali melewati kota ini. nggak heran banyak hotel yang berdiri meskipun objek wisata yang ditawarkan tidak sebanyak kota kota besar lainnya. tetapi yang jelas selain hal hal teoritis itu, Semarang adalah kota rindu menurut saya seperti halnya kota bandung menurut ayah pidi baiq. begitu melekat memori yang ada di kota ini.

bagi kebanyakan orang masa SMA adalah masa yang tak terlupa pun juga bagi saya, maka tak heran titik rindu saya berkumpul di kota ini adalah gedung SMA saya dulu. gedung yang saya maksud telah berdiri megahnya semenjak jaman belanda. berada di bagian pusat kota, seolah hendak pamer kalau dia (gedung itu) adalah bagian sejarah kota Semarang. Selalu menjadi kebanggaan tersendiri pernah menuntut ilmu di sana. baik itu ilmu eksak maupun ilmu kehidupan.

berbicara tentang kehidupan, titik hidup kota Semarang menurut saya berada di Pasar Johar, Pasar terbesar di kota Semarang. konon dinamakan Johar karena dulu banyak pohon Johar yang tumbuh dan meneduhi pedagang dengan daun daunnya. sedihnya, baru baru ini terjadi tragedi di pasar kebanggaan kota semarang itu. hampir separuh pasar habis terbakar awal tahun ini. kerugian besar bagi pedagang dan penduduk kota semarang.

Semarang...
makin kemari Semarang semakin berubah. saya setuju bahwa perubahan itu bagus, tetapi ternyata nggak sebagus itu mengingat bahwa Semarang jaman dulu amatlah sangat bagus. dulu persimpangan jalanan di semarang tidaklah seramai sekarang dan itu bagus, masyarakat bisa lebih menikmati jalanan toh. dulu sungai sungai di semarang sangat bersih dan jernih, banyak perahu yang beroperasi di sana dan itu bagus, bahkan Semarang dijuluki venesia-nya Indonesia. dulu semarang sangatlah sejuk seiring dengan banyaknya pepohonan dan sedikitnya kendaraan bermotor, dan sekali lagi itu bagus.

Di persimpangan jalan saya merenung, seandainya saya hidup pada jaman dahulu. pasti saya merasakan indahnya semarang. saya nggak bakal bermacetan dan dengan ikhlasnya mengkonsumsi udara hasil polusi kendaraan (walaupun dengan berkata seperti ini kesannya saya nggak ikhlas banget hehe). tetapi saya harusnya bersyukur karena itu perlu. dengan keadaan semarang yang seperti ini setidaknya saya mempunyai kesempatan menjadi salah seorang pemuda penggerak perubahan yang sering di elu elukan oleh mahasiswa Indonesia.

Di persimpangan jalan itu akhirnya saya sadar, bahwa perubahan yang terjadi ini seolah olah memberikan peringatan. bahwa sebaik baiknya manusia adalah manusia yang mampu mempertanggung jawabkan segala hal yang telah diperbuat sehingga menjadi akibat. di persimpangan jalan itu saya mengerti, bahwa Semarang tetap saja Semarang. yaitu sebuah kota rindu yang akan menjadi candu.

Di persimpangan jalan itu saya kembali meneruskan langkah. menikmati kota Semarang yang sekarang..


Okky Helja
Semarang 1 Juli 2015 

Comments

  1. waah Semarang, belum pernah kesana sih :D

    Persimpangan jalan menjadi ramai, mungkin itu mengindikasikan bahwa perekonomian di kota semarang tumbuh cepat. Tingganya mobilitas penduduk gitu. Tapi kalau berlebihan yang menimbulkan kemacetan sih parah juga. Makanya peran pemerintah juga penting disini hehe Eh kok jadi komentar kayak gini haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayok deh main kesini :D

      seet dah kritis banget mas doni, bolehlah daftar jadi walikota semarang yang baru, mumpung mau pemilihan akhir tahun ini hehehe :p

      Delete
  2. Persimpangan jalan? Simpang lima kah? Saya ke sana awal tahun baru kemarin. Jalan-jalan keliling Semarang. Semarang pernah jadi kota impian saya dengan seseorang. Bahkan dia rela daftar kampus yang ada di Semarang. :v

    Ah tapi itu dulu kok. sekarang kota manapun saya suka. Tetapi sepertinya kota impian saya bukan di Indonesia. Hahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa jadi :D. waaah gimana kesannya main ke kota semarang?
      cieeee, saya harap jangan cuma "pernah" tetapi "masih" biar bisa main kesini terus hehe :p. ohya kuliah dimana sekarang hayoo? jangan jangan satu kampus dengan saya.

      haha bisa saja, semoga impiannya tercapai ya :)

      Delete
  3. Semarang, persimpangan.. ya simpang lima sih.. Aku malah suka baca komennya kritis banget tentang Semarang.

    Yang aku tau dari Semarang itu lawang sewu sama lumpianya. Aku pinginnya ke lawang sewu, mau ngitung beneran gak lawangnya ada sewu, heh. Jadi penasaran juga pingin kesana. Salam kenal ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa jadi rizki hehehe :D

      ohya, memang sebagai icon kota semarang, lawang sewu memang pantas untuk dikunjungi. tapi kamu perlu seharian penuh buat ngehitung jumlah pintunya, siap siap ya hehehe. jangan lupain bandeng presto, tahu pong, mi kopyok, tahu gimbal dll nya. dijamin lidah kamu bakalan ketagihan :D
      ayok main ke semarang. ditunggu, salam kenal juga :D :D

      Delete
  4. Lumayan mendeskripsikan kota Semarang, tapi kalo ada gambarnya pasti makin kece nih.. Pengen banget euy maen ke Semarang lagi.. Huhu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe terimakasih, saya ngedeskripsiin yang menurut saya memorable pake banget.
      ayok main semarang :)))

      Delete
  5. SEMARANG. Kota persinggahan dan pelabuhan bagi para penikmat mata jalanan.

    Gue anak Riau, kalo dari beberapa sumber yg pernah gue lihat, semarang kota yg masuk kota kunjungan gue. Entah kapan itu, gue pgn ke semarang dan beberapa tempat keren lainnya.

    Semoga bisa jalan2 di sana. Kalo perlu boleh menginap ditempatmu, ya bro. Hahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. waaah calon pengunjung semarang nih hehe. jangan lupa di list daftar oleh oleh yang mau dibawa pulang ke riau ya :D.

      aamiin semoga doanya dikabulkan, kalau menginap di tempat saya sudah saya ijinkan. hubungi aja bro :D
      trims

      Delete
  6. widih, semarang toh. jadi pingin lumpia...
    gue juga sering ngelewatin jala yang sama setiap hari. mungkin udah belasan ribu kali. gue belum pernah singgah di semarang, cuma pernah lewatin doang. yang gue tau dari kota ini adalah... lumpia, lawang sewu, laksamana ceng ho, citraland, udah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo pengen sekedar pengen nggak bakal keturutan loh. ayok main semarang nanti saya kasih oleh oleh paket lumpia :D.

      Delete
  7. eh, ini cerpen atau hanya sekedar curhatan ya mas
    semarang sih saya nggak tahu karena emang nggak pernah kesana.

    ini kok saya nangkepnya kayak kamu lagi memilih jalan hidup. dimana sudah ngerasa bosan sama kehidupan yang sekarang dan mulai beralih untuk mencoba menjadi lebih baik dalam menjalani hidup

    ReplyDelete
    Replies
    1. bukan cerpen tapi bisa jadi curhatan kok hehe. emang bahasanya masih acak adul :p

      hahaha, intinya sih nyeritain sesuatu yang meletup di kepala. jadinya tulisan seperti ini. :D

      Delete
  8. Nah baru aja mau ngomong, jangan cuma jadi pemuda yang berkhayal, tapi jadilah pemuda yang menghasilkan perubahan.

    Nice post! :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. siap grak, laksanakan!

      terimakasih sist aiman :)

      Delete
  9. Saya dekat dengan Semarang tapi gak pernah ke sana. Perubahan yg negatif itu susah dihindari sih, soalnya perilaku orang Indonesia emang suka gitu... gak mencintai alam sendiri. Gak sadar lingkungan. Semua kota-kota besar juga kena efeknya. Panas, polusi, sampah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah dimana? kendal? demak? :o
      iya bener bro, kita sebagai pemuda ikon penggerak perubahan harus mampu menuju perubahan yang positif. semangat!!

      Delete
  10. Wih, Semarang. Kampung ibu gue nih. Jadi inget soal mudik :D
    Persimpangan jalan? Simpang lima bukan sih? Jujur aja nih, walaupun Semarang itu kampung ibu gue, tapi gue belum pernah sekali pun ke sana. Alasannya karena sodara udah nggak ada lagi yang tinggal di semarang. Pada pindah ke Jepara kalo nggak di Klaten. Semoga suatu saat bisa kesana. Pengen ke lawang sewu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. lain kali mainlah ke semarang bro. nanti saya ajak muter muter kalo cuman ke lawang semu mah gampang hehe :D.

      Delete
  11. Wah, ternyata Semarang. Penggambarannya jelas juga mewakilkan suasana kotanya. Oh iya, Blogger Semarang katanya sering bikin acara kumpul kumpul ya? asik banget keliatannya..

    Terus, Johar itu bahasa Indonesia-nya apa yak? kok aku baru dengar nama pohon johar -__-

    ReplyDelete
    Replies
    1. jujur ya bro, saya baru nulis di blog akhir akhir ini makanya kagak pernah ngumpul hehe .__.

      kalo pohon johar setau saya bisa dibilang pohon juar, kalo masih bingung ada juga yang bilang pohon jati wesi.

      Delete
  12. Kata2nya bagus banget kak:') Penggambarannya jg jelas, keren banget ya grgr sering ngelewatin jalan sampe bsa bkin postingan ini, hehe..

    Jadi berasa lagi disemarang deh baca ini *loh padahal aku blm pernah ke semarang ya. haha*

    Lawang sewu emg serem kak? Aku takut klo ksana ntar nyasar lg. Haha.
    Ohya pohon johar apaan tuh kak? Ada buahnya gak? Aku taunya pohon lonta, ehtp gapernah liat deng. hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe trims lulu, jadi seneng :)

      nggak kok, nggak serem. hantunya sudah ngungsi ke tempat lain. malu mereka, ramai soalnya hehe.
      pohon johar bisa disebut pohon jati wesi. kurang lebih penampakannya mirip pohon angsana yang sering ada di pinggir ruas jalan. kalau berbunga berwarna kuning, dan kalau bunganya rontok jalanan jadi berwarna cerah gitu. bagus deh :D

      Delete
  13. Aku kuliah di semarang looh baru libur nih,part paling menyedihkan adalah ketika temen-temen yang ada di jogja, bandung, malang, jakarta, bisa upload belasan foto mereka lagi di tempat wisata, aku engga bisa... karena tempat wisatanya dikit banget :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. dan part yang menyedihkan lainnya adlah ketika kuliahmu libur, kuliah temen temenmu yang lainnya masuk. nasiiiiib

      Delete
  14. Semarang, kapan ya bisa ke sana. Pengen sebenarnya. Tapi nggak ada sodara di situ, takut sesat :D

    ReplyDelete
  15. Hahaha. Semua orang pasti rindu masa lalu :)

    ReplyDelete

Post a Comment

komentar yang baik, maka kebaikan akan kembali padamu :)

Popular posts from this blog

tahap seleksi indonesia power 2016

dear mamah puan, jangan mau jadi ndeso

Jangan takut repot di jalan