memahami untuk dipahami


sudah lama saya mengabaikan blog ini, semester baru saya pikir waktu yang tepat buat kembali istiqomah merangkai dan berbagi cerita kembali di blog ini. semoga apa apa yang saya bagikan bisa memberikan manfaat bagi pembaca sekalian, seperti halnya kritik dan saran para pembaca pasti akan selalu memberikan manfaat yang mendalam bagi saya.

ini hari yang baru bagi saya, karena pada hari ini bertepatan dengan kuliah perdana saya di semester lima. sungguh saya merindukan suasana kebersamaan dalam kampus, semoga saja rindu ini juga jatuh akan suasana belajar mengajarnya hehe. banyak sekali pengalaman yang sarat akan pelajaran saya dapatkan semenjak postingan terakhir saya di blog. karena tidak bisa dipungkiri bahwa setiap apa yang ada selalu dapat memberikan pelajaran yang bermanfaat, bahkan setiap hembusan anginpun dapat kita ambil pelajaran hidup di dalamnya.

"1 puncak itu hanya disediakan untuk 1 orang, jadi harus siap dengan kesendirian, harus pantang menyerah pokoknya" - nyoman anjani-

saingan terberat manusia adalah waktu, kita akan terus berpacu dengan waktu, dan akan selalu berusaha menjadi yang terbaik sebelum kesempatan itu tertinggal oleh waktu yang akan terus berlari. saya ingat ketika pertama kali saya mengikrarkan untuk berkomitmen atas apa yang akan saya jalankan nanti, yaitu ketika saya dilantik menjadi seorang ketua himpunan di jurusan. saya sangat bersemangat, dan saya benar benar yakin pasti bisa melakukannya dengan baik. saya percaya akan kualitas seluruh skuad yang akan saya pimpin setahun kemudian. dan kini Alhamdulillah telah terlewati setengah masa.

banyak hal terjadi. bulan demi bulan, hari demi hari saya jalani dengan berat. tetapi saya nikmati, ada kesan tersendiri di setiap hal hal tersebut. Segala hal buruk yang terjadi, apa pun itu, kamu tidak akan pernah tahu seperti apa rasanya bila kamu tidak mengalaminya sendiri. dan itulah apa yang saya rasakan. dulu sewaktu menjadi staff, saya selalu merasa kurang cocok dalam beberapa kebijakan ketua himpunannya. saya merasa kurang dan selalu menginginkan lebih. kecewa selalu ada dalam diri saya. tapi heeeey! saya waktu itu bukanlah seorang ketua himpunan. saya hanya bisa menuntut dan melontarkan rasa kecewa, tapi saya tidak tahu persis seperti apa perasaan seseorang yang melaluinya sendiri. dan kini saya berada di titik tersebut. maafkan saya mas zami ( re: ketua himpunan periode sebelumnya )

"Jangan menunggu sampai Tuhan memberimu pengalaman yang sama, lalu kamu baru bisa menghargai dengan baik seseorang yang memiliki luka yang dulu, kamu anggap biasa-biasa saja itu."

semakin engkau ikhlas, semakin banyak hal hal di dunia ini yang bisa disyukuri. skenario terbaik selalu ada, berbaik sangkalah kepada penulisnya. karena setiap manusia memiliki hidupnya masing masing, juga perjalanan yang berbeda. maka hargailah setiap apa yang ada, mulai sekarang saya akan belajar melakukannya. dengarlah lebih, bila ingin dimengerti lebih. pahamilah lebih bila ingin dipahami lebih pula. karena benar dan salah dalam pandang hidup ini tidak memiliki ukuran yang pasti, tergantung dari mana kalian melihatnya..









Comments

Popular posts from this blog

tahap seleksi indonesia power 2016

dear mamah puan, jangan mau jadi ndeso

Jangan takut repot di jalan